Minggu, 19 Februari 2012

MEDIA DAN SUMBER BELAJAR



BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang Masalah
Dalam tahun-tahun belakangan ini telah terjadi pergeseran paradigma dalam pembelajaran ke arah paradigma konstruktivisme. Menurut pandangan ini bahwa pengetahuan tidak begitu saja bisa ditransfer oleh guru ke pikiran siswa, tetapi pengetahuan tersebut dikonstruksi di dalam pikiran siswa itu sendiri. Guru bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi siswa (teacher centered), tetapi yang lebih diharapkan adalah bahwa pembelajaran berpusat pada siswa (student centered). Dalam kondisi seperti ini, guru atau pengajar lebih banyak berfungsi sebagai fasilitator pembelajaran. Jadi, siswa atau pebelajar sebaiknya secara aktif berinteraksi dengan sumber belajar, berupa lingkungan. Lingkungan yang dimaksud (Arsyad, 2002 dalam http://edukasi.kompasiana .com/2009/12/18/media-pembelajaran-arti-posisi-fungsi-klasifikasi-dan-karakteristiknya/) adalah guru itu sendiri, siswa lain, kepala sekolah, petugas perpustakaan, bahan atau materi ajar (berupa buku, modul, selebaran, majalah, rekaman video, atau audio, dan yang sejenis), dan berbagai sumber belajar serta fasilitas (OHP, perekam pita audio dan video, radio, televisi, komputer, perpustakaan, laboratorium, pusat-pusat sumber belajar, termasuk alam sekitar).
Bertitik tolak dari kenyataan tersebut di atas, maka proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah suatu proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan (isi atau materi ajar) dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu ke penerima pesan (siswa/pebelajar atau mungkin juga guru). Menurut Criticos (dalam http://edukasi.kompasiana.com /2009/12/18/media-pembelajaran-arti-posisi-fungsi-klasifikasi-dan-karakteristiknya/) penyampaian pesan ini bisa dilakukan melalui simbul-simbul komunikasi berupa simbul-simbul verbal dan non-verbal atau visual, yang selanjutya ditafsirkan oleh penerima pesan. Adakalanya proses penafsiran tersebut berhasil dan terkadang mengalami kegagalan. Kegagalan ini bisa saja disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya adanya hambatan psikologis (yang menyangkut minat, sikap, kepercayaan, inteligensi, dan pengetahuan), hambatan fisik berupa kelelahan, keterbatasan daya alat indera, dan kondisi kesehatan penerima pesan. Faktor lain yang juga berpengaruh adalah hambatan kultural (berupa perbedaan adat istiadat, norma-norma sosial, kepercayaan dan nilai-nilai panutan), dan hambatan lingkungan yaitu hambatan yang ditimbulkan oleh situasi dan kondisi keadaan sekitar (Sadiman, dkk., 1990). Untuk mengatasi kemungkinan hambatan-hambatan yang terjadi selama proses penafsiran dan agar pembelajaran dapat berlangsung secara efektif, maka sedapat mungkin dalam penyampaian pesan (isi/materi ajar) dibantu dengan menggunakan media pembelajaran. Diharapkan dengan pemanfaatan sumber belajar berupa media pembelajaran, proses komunikasi dalam kegiatan belajar mengajar berlangsung lebih efektif (Gagne, 1985) dan efisien. Perkembangan ilmu dan teknologi semakin mendorong usaha-usaha ke arah pembaharuan dalam memanfaatkan hasil-hasil teknologi dalam pelaksanaan pembelajaran. Dalam melaksanakan tugasnya, guru (pengajar) diharapkan dapat menggunakan alat atau bahan pendukung proses pembelajaran, dari alat yang sederhana sampai alat yang canggih (sesuai dengan perkembangan dan tuntutan jaman). Bahkan mungkin lebih dari itu, guru diharapkan mampu mengembangkan keterampilan membuat media pembelajarannya sendiri. Oleh karena itu, guru (pengajar) harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran, yang meliputi (Hamalik, 1994): (i) media sebagai alat komunikasi agar lebih mengefektifkan proses belajar mengajar; (ii) fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan; (iii) hubungan antara metode mengajar dengan media yang digunakan; (iv) nilai atau manfaat media dalam pengajaran; (v) pemilihan dan penggunaan media pembelajaran; (vi) berbagai jenis alat dan teknik media pembelajaran; dan (vii) usaha inovasi dalam pengadaan media pembelajaran. Sumber belajar merupakan  salah satu faktor yang penting dalam peningkatan kualitas pembelajaran.
Penggunaan  dan pemanfaatan  sumber  belajar  yang beragam, baik  dari  kategori  yang dirancang (by design) maupun  yang dimanfaatkan (by utilization), pembelajaran dapat dilaksanakan secara optimal, efektif, dan efisien.  Moldstad (dalam Harsya W Bachtiar, 1984) menyatakan bahwa teknologi instruksional dalam proses pembelajaran akan dapat menimbulkan kondisi-kondisi positif, seperti :
  1. Belajar lebih banyak terjadi jika media diintegrasikan dengan program instruksional yang tradisional.
  2. Jumlah belajar yang setara sering dapat tercapai dalam waktu yang lebih singkat dengan menggunakan teknologi instruksional.
  3. Program instruksional dengan menggunakan berbagai media yang didasarkan pada suatu pendekatan sistem, seringkali memudahkan siswa dalam belajar secara lebih efektif.
  4. Program-program multi media dan atau tutorial audio untuk pembelajaran biasanya lebih disukai siswa bila dibandingkan dengan pengajaran tradisional.
Pemilihan dan penggunaan media dan sumber belajar memiliki beberapa kriteria yang harus diperhatikan oleh guru. Serta penggunaannya pun hendaknya sesuai dengan kebutuhan pembelajaran yang dilakukan sehingga dapat membantu tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu :
1.      Apa Pengertian, Jenis dan Fungsi Media Pembelajaran itu ?
2.      Apa Pengertian, Jenis dan Fungsi Sumber Belajar itu ?
3.      Bagaimana Pemilihan Media dan Sumber Belajar ?
4.      Bagaimana Penggunaan Media dan Sumber Belajar ?





BAB II
PEMBAHASAN


A.    Pengertian, Jenis dan Fungsi Media Pembelajaran
1.      Pengertian Media Pembelajaran
Menurut Heinich, dkk (dalam Winataputra, 2005), kata “media” berasal dari bahasa Latin, merupakan bentuk jamak dari “medium” yang secara harfiah berarti “perantara” (between) yaitu perantara sumber pesan (source) dengan penerima pesan (receiver). Kegiatan belajar mengajar pada hakikatnya merupakan proses komunikasi. Dalam proses komunikasi ini, guru berperan sebagai komunikator (communicator) yang akan menyampaikan pesan/bahan ajar (message) kepada siswa sebagai penerima pesan (communicant). Agar pesan/bahan ajar yang disampaikan guru dapat diterima oleh siswa maka diperlukan wahana penyalur pesan yaitu media pembelajaran. Apabila proses tersebut divisualisasikan akan nampak pada bagan berikut :





 




Media pembelajaran yang dirancang dengan baik dapat merangsang timbulnya proses/dialog mental pada diri siswa. Media pembelajaran tersebut berhasil menyalurkan pesan/bahan ajar apabila kemudian terjadi perubahan tingkah laku (behavioral change) pada diri siswa.
2.      Jenis Media Pembelajaran
Secara umum media pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu :
a.       Media Visual
Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan indera penglihatan. Jenis media inilah yang sering digunakan oleh guru-guru untuk membantu menyampaikan isi atau materi pelajaran. Media visual terbagi atas :

1)      Media visual yang diproyeksikan (Projected Visual)
Media visual yang diproyeksikan pada dasarnya adalah media yang menggunakan alat proyeksi (projector) sehingga gambar atau tulisan tampak pada layar (screen). Media proyeksi ini bisa berbentuk media proyeksi diam, misalnya gambar diam (still picture), dan gambar bergerak (motion picture). Beberapa jenis media proyeksi yang sering digunakan adalah :
a)      Proyeksi Opak (Opaque Projection)
b)      Proyeksi Lintas Kepala (Overhead Projection/OHP)
c)      Slides
d)     Filmstrip  
2)      Media visual yang tidak diproyeksikan
a)      Gambar diam (Still Picture)
Gambar diam ini disajikan secara fotografik, misalnya gambar tentang manusia, tempat, atau objek lainnya yang ada kaitannya dengan isi/bahan pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa.
b)      Media Grafis
Media grafis merupakan media pandang dua dimensi (bukan fotografik) yang dirancang secara khusus untuk mengkomunikasikan pesan pembelajaran. Unsur-unsur yang terdapat pada media grafis ini adalah gambar dan tulisan. Media grafis yang sering digunakan adalah grafik, bagan (chart), diagram, poster, dan kartun.
c)      Realia dan Model
Media realia merupakan alat bantu visual dalam pembelajaran yang berfungsi memberikan pengalaman secara langsung kepada para siswa. Realia merupakan model dan objek nyata dari suatu benda, misalnya mata uang, tumbuhan, binatang dan sebagainya. Sedangkan model adalah media tiga dimensi yang sering digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Media model ini merupakan tiruan dari beberapa objek nyata, seperti objek yang yang terlalu besar, objek yang terlalu jauh, objek yang terlalu mahal, objek yang sulit ditemukan dan sebagainya.
Model ini terdiri atas beberapa jenis, yaitu model padat (solid model), model penampang (cutaway model), model susun (build-up model), model kerja (working model), mock-up dan diorama.
b.      Media Audio
Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan pada siswa untuk mempelajari bahan ajar. Penggunaan media audio dalam kegiatan pembelajaran pada umumnya untuk melatih melatih ketrampilan yang berhubungan dengan aspek-aspek ketrampilan mendengarkan. Jenis-jenis media audio adalah program kaset suara (audio cassette), CD audio dan program audio.
c.       Media Audio Visual
Media ini merupakan kombinasi audio dan visual atau biasa disebut media pandang dengar. Jika kita menggunakan media ini maka akan semakin lengkap dan optimal penyajian bahan ajar kepada siswa, selain itu media ini dalam batas-batas tertentu dapat juga menggantikan peran dan tugas guru. Guru tidak selalu berperan sebagai penyaji materi, tetapi berubah menjadi fasilitator. Contoh media audiovisual adalah program video/pendidikan, video/televise instruksional dan program slide suara (soundslide).

3.      Fungsi Media Pembelajaran
Schramm (dalam http://umsb.ac.id/?id=6) mengemukakan beberapa fungsi media sebagai berikut:
a.    Memberikan kesempatan belajar yang lebih luas sampai kepada tingkat yang jauh lebih tinggi daripada yang mungkin dapat dicapai dengan tanpa media.
b.    Membantu guru/tutor dalam menyusun program pembelajaran agar menjadi lebih efektif.
c.    Sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses pembelajaran.
d.   Memberikan pengalaman tanpa wahana abstrak, misalnya menerangkan tentang ember akan lebih jelas bila ditunjukkan bendanya.


B.     Pengertian, Jenis dan Fungsi Sumber Belajar
1.      Pengertian Sumber Belajar
Berdasarkan paparan yang dikemukan oleh Association for Education and Communication Technology (AECT), sumber belajar adalah segala sesuatu yang mendukung terjadinya proses belajar, termasuk sistem pelayanan, bahan pembelajaran dan lingkungan. Sumber belajar tidak hanya terbatas pada bahan dan alat, tetapi juga mencakup tenaga, biaya dan fasilitas. Dalam kegiatan belajar, sumber belajar dapat digunakan, baik secara terpisah maupun terkombinasi, sehingga mempermudah anak didik dalam mencapai  tujuan belajar atau kompetensi yang harus dicapainya.
Menurut Sri Joko Yunanto (2004) sumber belajar adalah bahan yang mencakup media belajar, alat peraga, alat permainan untuk memberikan informasi maupun berbagai ketrampilan kepada anak maupun orang dewasa yang berperan mendampingi anak dalam belajar.

2.      Jenis Sumber Belajar
Berdasarkan rancangannya, secara garis besar sumber belajar dibedakan menjadi dua, yaitu :
a)    Sumber belajar yang dirancang (learning resources by design) yakni sumber-sumber yang secara khusus dirancang atau dikembangkan sebagai “komponen sistem isntruksional” untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal.
b)      Sumber belajar yang dimanfaatkan (learning resources by utilitization) yakni sumber belajar yang tidak didesain khusus untuk keperluan pembelajaran dan keberadaannya dapat ditemukan, diterapkan dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.

3.      Fungsi Sumber Belajar
a)      Meningkatkan produktivitas  pembelajaran, dengan jalan :
a.    Mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik.
b.    Mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan mengambangkan gairah.
b)      Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual dengan cara :
a.    Mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional
b.    Memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannya.
c)       Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara :
a.      Perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis.
b.     Pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.
d)      Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan :
a.       Meningkatkan kemampuan sumber belajar
b.      Penyajian bahan dan informasi secara lebih kongkrit
e)      Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu :
a.       Mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit
b.      Memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung
f)       Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, yaitu dengan penyajian informasi yang mampu menembus batas geografis

C.    Pemilihan Media dan Sumber Belajar
1.      Pemilihan Media
Kegiatan pemilihan media pembelajaran ini merupakan bagian tak terpisahkan dari keseluruhan proses penggunaan media pembelajaran. Jika salah dalam memilih media pembelajaran ini, maka akan berpengaruh terhadap keberhasilan dalam melaksanakan proses pembelajaran. Media pembelajaran dangat banyak ragamnya dan setiap media memiliki kelebihan dan kekurangannya, tidak ada media pembelajaran yang paling baik yang dapat digunakan untuk segala situasi dan kondisi.
Pemilihan media pembelajaran memiliki beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh guru, diantaranya :
a.    Tujuan pemilihan media pembelajaran
Pemilihan media pembelajaran yang akan digunakan harus sesuai berdasarkan maksud dan tujuan pemilihan yang jelas. Apakah akan digunakan untuk kegiatan pembelajaran atau untuk pemberian informasi yang sifatnya umum atau sekedar untuk hiburan saja? Jika digunakan untuk kegiatan pembelajaran, apakah untuk pembelajaran yang sifatnya individual atau kelompok (klasikal)? Tujuan pemilihan ini sangat berkaitan dengan kemampuan seorang guru dalam menguasai berbagai jenis media pembelajaran beserta karakteristiknya.
b.    Karakteristik media pembelajaran
Setiap media pembelajaran memiliki karakteristik tertentu, baik dilihat dari segi keandalannya, cara pembuatannya maupun cara penggunaannya. Pemahaman terhadap karakteristik media pembelajaran merupakan kemampuan dasar yang perlu dimiliki dalam kaitannya dengan pemilihan media pembelajaran ini. Selain itu, kemampuan ini memberikan kemungkinan untuk menggunakan berbagai jenis media pembelajaran secara bervariasi.
c.    Alternatif media pembelajaran yang dapat dipilih
Memilih media pada dasarnya merupakan proses mengambil atau menentukan keputusan dari berbagai pilihan (alternatif) yang ada. Guru bisa membandingkan antara satu media dengan media yang lainnya.
Ketepatan dalam pemilihan media pembelajaran selain mempertimbangkan ketiga hal diatas, ada beberapa faktor lain yang perlu diperhatikan, seperti :
a.    Rencana pembelajaran
Rencana pembelajaran atau satuan pembelajaran ini harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Media yang dipilih pun harus disesuaikan dengan rencana pembelajaran dan kurikulum tersebut.
b.    Sasaran belajar
Maksud sasaran belajar ini adalah siswa yang akan menerima pesan atau informasi melalui media pembelajaran. Media yang dipilih harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa, misalnya dari segi bahasa, simbol-simbol yang digunakannya, cara menyajikan atau juga waktu penggunaannya.  
c.    Tingkat keterbacaan media (reliability)
Maksudnya apakah media pembelajaran tersebut sudah memenuhi syarat-syarat teknis seperti kejelasan gambar, huruf, dan pengaturan warna.
d.   Situasi dan kondisi
Misalnya, situasi dan kondisi tempat atau ruangan yang dipergunakan untuk kegiatan belajar-mengajar, seperti : ukurannya, perlengkapannya, ventilasinya dan cahayanya. Bisa juga keadaan siswanya, seperti jumlah siswa, minat dan motivasi belajarnya.
e.    Objektivitas
Bahwa guru harus terhindar dari pemilihan media yang didasari oleh kesenangan pribadi semata (subjektif).  

2.      Pemilihan Sumber Belajar
Pemilihan sumber belajar secara umum terdiri dari dua macam ukuran yaitu kriteria umum dan kriteria yang berdasarkan tujuan yang hendak dicapai. Kedua kriteria pemilihan sumber belajar tersebut berlaku baik untuk sumber belajar yang dirancang (by design), maupun sumber belajar yang dimanfaatkan (by utilization).
a.       Kriteria umum merupakan ukuran kasar dalam memilih sumber belajar diantaranya :
1)      Ekonomis dalam pengertian murah, maksudnya tidak terpatok pada harganya yang selalu rendah, tapi dapat juga pemanfaatannya dalam jangka panjang
2)  Praktis dan sederhana, artinya tidak memerlukan pelayanan sampingan yang sulit dan langka.
3)      Mudah diperoleh, dalam artian sumber belajar itu dekat, tersedia dimana-mana dan tidak perlu diadakan dan beli.
4)      Bersifat fleksibel, artinya dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan instruksional dan tidak dipengaruhi oleh oleh faktor luar misalnya misalnya kemajuan teknologi, nilai, budaya dan lainnya.
5)     Komponen-komponennya sesuai dengan tujuan, hal ini untuk menghindari hal-hal yang ada diluar kemampuan guru.
6)      Sumber sesuai dengan taraf berfikir dan kemampuan siswa.
b.      Beberapa kriteria memilih sumber belajar berdasarkan tujuan, diantaranya :
1)      Sumber belajar guna memotivasi, artinya pemanfaatan sumber belajar tersebut bertujuan untuk membangkitkan minat, mendorong partisipasi, merangsang pertanyaan-pertanyaan, memperjelas masalah dan sebagainya.
2)      Sumber belajar untuk pengajaran, yaitu mendukung kegiatan belajar mengajar.
3)   Sumber belajar untuk penelitian, merupakan bentuk yang dapat diobservasi, dianalisis, dicatat secara teliti dan sebagainya.

4)      Sumber belajar untuk memecahkan masalah
5)     Sumber belajar untuk presentasi, disini lebih ditekankan sumber sebagai alat, metode atau strategi penyampaian pesan.

D.    Penggunaan Media dan Sumber Belajar
1.         Penggunaan Media Pembelajaran
a.       Penggunaaan media grafis
1)      Bagan dan diagram
Bagan sebagai salah satu bagian dari media grafis memiliki format yang beragam disesuaikan dengan tujuan dan karakteristik bahan ajar yang akan disajikan. Sebenarnya guru dapat membuat sendiri bagan dan diagram segaia pelengkap media lain, bahkan dapat juga melibatkan siswa dalam pembuatan bagan dan diagram tersebut.
Agar bagan atau diagram yang dibuat dapat dipergunakan secara efektif, ada beberapa saran yang perlu mendapatkan perhatian, yaitu :
a)      Buatlah perencanaan terlebih dahulu berupa sket/garis besar tentang isi bahan ajar yang akan dituangkan ke dalam bagan atau diagram.
b)      Usahakan membuat bagan yang sederhana tetapi tepat sasaran. Bagan atau diagram yang baik itu hanya menyajikan satu gagasan utama.
c)      Untuk kelas yang cukup besar, buatlah bagan atau diagram yang cukup besar pula agar dapat dilihat dan terbaca oleh semua siswa.
d)      Buatlah bagan atau diagram itu semenarik mungkin, misal dengan dengan menggunakan warna yang kontras untuk menimbulkan kesan penonjolan/penekanan.
e)      Warna yang digunakan sebaiknya jangan berlebihan, tapi perlu disesuaikan agar harmonis dan menarik perhatian siswa.
2)      Grafik
Secara umum terdapat empat jenis grafik yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran yaitu grafik batang (bar graphs), grafik pictorial (pictorial graphs), grafik lingkaran (circle/pie graphs) dan grafik garis (line graphs).
3)      Poster
Poster yang baik sifatnya harus dinamis, sederhana, menarik perhatian dan tidak memerlukan pikiran siswa terlalu terperinci dan rumit. Pada prinsipnya pengguanaan poster dalam proses belajar mengajar yaitu untuk menyampaikan pesan atau gagasan dalam bentuk ilustrasi gambar yang disederhanakan dan dibuat dalam ukuran besar dengan tujuan untuk menarik perhatian siswa, membujuk atau memotivasi, dan memberikan peringatan. Oleh karena itu, poster yang digunakan harus menarik, enak dipandang, sedikit kata-kata yang dipakai dan hanya kata-kata kunci saja yang ditonjolkan.
4)      Kartun
Kartun merupakan media yang cukup unik untuk menyampaikan pesan atau gagasan yang terkait dengan bahan ajar kepada siswa. Kelas akan terlihat apabila menggunakan media kartun ini. Sebab kartun biasanya memiliki ciri khas misalnya menggunakan karikatur yang lucu, sindiran-sindiran, atau berisi humor yang memiliki tujuan. Kartun akan membuat siswa senang dan tertawa dengan humor dan kelucuannya namun terarah pada tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Dengan penggunaan kartun ini dapat memberikan motivasi dan menarik perhatian siswa serta dapat menumbuhkan minat belajar.  
b.      Media tiga dimensi (realia dan model)
Seperti yang telah dijelaskan diawal, model merupakan tiruan dari beberapa objek nyata, seperti objek yang terlalu jauh, terlalu dekat, terlalu mahal dan sebagainya. Model dapat dikelompokkan ke dalam :
1)      Model padat (solid model)
Biasanya memperlihatkan bagian permukaan dari suatu objek dan membuang bagian-bagian yang membingungkan gagasan utamanya, seperti bentuknya, warnanya maupun susunannya. Contoh model ini adalah patung para pahlawan, patung binatang, patung bentuk tugu Monas dalam ukuran kecil dan sebagainya.
2)      Model penampang (cutaway model)
Mempertunjukkan bagaimana sebuah objek terlihat apabila bagian permukaan objek ini tersebut diangkat atau dipotong untuk mengetahui susunan didalamnya. Model penampang ini dapat memperjelas objek yang sesungguhnya karena bisa diperbesar atau diperkecil. Contoh model penampang adalah model lapisan bumi, model batang tumbuhan, model bola mata manusia, dan sebagainya.
3)      Model susun (build model)
Merupakan susunan yang terdiri atas beberapa objek yang lengkap atau sedikitnya suatu bagian penting dari objek tersebut. Contoh model susun adalah torso yang memperlihatkan anatomi tubuh manusia, susunan dari suatu bel listrik dan sebagainya.
4)      Model kerja (working model)
Merupakan tiruan yang memperlihatkan proses kerja dari suatu objek studi. Contoh model kerja yaitu model pesawat telepon, model perahu dayung, mesin uap, gergaji, pompa air  dan sebagainya.
5)      Mock-up
Merupakan penyederhanaan dari susunan bagian pokok suatu proses yang lebih rumit. Susunan nyatanya diubah sehingga proses itu mudah dimengerti oleh siswa. Contoh dari mock-up adalah susunan perangkap tikus, jaringan listrik pedesaan, sistem irigasi, dan sebagainya.
6)      Diorama
Diorama adalah sebuah bentuk tiruan tiga dimensi mini yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suasana atau keadaan yang sebenarnya. Diorama biasanya terdiri atas objek-objek yang ditempatkan pada suatu pentas mini yang berlatar belakang suatu lukisan yang mendukung penyajiannya. Contoh-contoh diorama misalnya suasana yang menggambarkan terjadinya perang di suatu daerah, interior pada sebuah gua, keadaan sebuah pabrik/industry dan sebagainya.
7)      Realia
Merupakan alat bantu visual dalam pembelajaran yang berfungsi memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik. Media ini merupakan model dan objek nyata dari suatu benda, seperti mata uang, tumbuhan, binatang, batuan, air, tanah dan sebagainya.
Jika guru tertarik untuk menggunakan media tiga dimensi, baik model (tiruan)maupun benda nyata (realia), ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu :
a.   Gunakan objek tersebut (model dan realia) sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam proses belajar mengajar.
b. Gunakan hanya objek-objek yang tepat/cocok saja, jangan menggunakan terlalu bermacam-macam objek sebab bisa membingungkan siswa.
c.       Bila menggunakan beberapa objek, hendaknya objek tersebut satu sama lain berhubungan.
d.  Perhatikan bentuk dan ukuran objek yang digunakan agar bisa dilihat oleh kelas secara keseluruhan. 
e.    Jangan terlalu banyak memberikan penjelasan, sebab biasanya perhatian siswa tertuju pada objek yang ada bukan kepada penjelasan sehingga penjelasan menjadi kurang efektif.
f.       Doronglah siswa untuk bertanya, berdiskusi atau memberikan tanggapan/kritik, sebab dengan kegiatan tersebut siswa akan belajar lebih aktif.

2.         Penggunaan Sumber Belajar
Langkah-langkah yang dilakukan dalam menggunakan sumber belajar ini antara lain :
a.       Analisis kebutuhan
Kegiatan ini dilakukan untuk mengkaji berbagai persoalan yang terkait perancangan sumber belajar di sekolah berdasarkan tuntutan karakteristik setiap mata pelajaran dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, baik dari sisi kompetensi yang harus dimiliki maupun dari segi materi/bahan yang akan disampaikan kepada anak didik. Di samping itu analisis kebutuhan didasarkan atas masukan-masukan dari para pengelola dan pelaksanaan pembelajaran yang meliputi : kepala sekolah, pengawas, guru dan siswa. Analisis difokuskan pada kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan dalam merancang sumber belajar, termasuk kemampuan-kemampuan yang dipersyaratkan berkenaan dengan merancang sumber belajar.
b.      Penetapan sumber belajar
Berdasarkan analisis kebutuhan yang dilakukan, langkah selanjutnya adalah menetapkan sumber belajar yang akan digunakan. Kegiatan ini dilakukan dengan cara mengkaji berbagai teori dan hasil analisis kebutuhan yang telah dilakukan, kemudian menyusun konsep dan konstruknya, serta aplikasi dan implementasinya. Konsep dan konstruk yang telah tersusun akan dijadikan rujukan dalam menetapkan sumber belajar.
c.       Pengembangan sumber belajar
Kegiatan pengembangan dilakukan dengan cara mengkaji dan meneliti berbagai masukan yang berasal dari penetapan sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran. Selanjutnya hasil dari pengembangan tersebut dapat dijadikan bahan bagi kegiatan revisi penggunaan sumber belajar. Hasil revisi ini kemudian akan dijadikan rujukan untuk digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.

Strategi dalam menggunakan sumber belajar, seorang guru harus mampu mengidentifikasi berbagai karakteristik sumber belajar yang digunakan. Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah :
a.       Mengidentifikasi karakteristik sumber belajar yang akan digunakan.
Sumber belajar yang akan digunakan sangatlah banyak, untuk itu guru harus mampu mengidentifikasi karakteristik dari masing-masing sumber belajar yang digunakan. Apakah sumber belajar yang digunakan sesuai dengan karakteristik materi pelajaran yang diberikan. Artinya, sumber belajar tersebut dapat menunjang kelancaran proses pembelajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran, sehingga siswa dapat mengikuti pembelajaran tersebut dengan lancar (bermakna).
b.       Sumber belajar yang digunakan disesuaikan dengan tujuan. Sumber belajar yang digunakan hendaknya disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai, apakah kognitif, afektif atau psikomotor. Dalam hal ini sumber belajar yang digunakan dapat mengoptimalkan pencapaian tujuan pembelajaran.
c.       Sumber belajar yang digunakan disesuaikan dengan kemampuan guru. Dalam merancang sumber belajar, seorang guru harus memahami kemampuannya dalam hal menggunakan sumber belajar. Tanpa memahami karakteristik dan penggunaan sumber belajar, proses pembelajaran tidak akan berjalan secara optimal.
d.      Sumber belajar yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Hala terpenting dalam merancang sumber belajar adalah menyesuaikan dengan kebutuhan siswa. Sumber belajar yang dibutuhkan dan bermakna bagi siswa tentunya akan menarik perhatian siswa, sehingga diharapakan pembelajaran dapat berjalan secara optimal.   




BAB III
PENUTUP


A.      Kesimpulan
1.         Media pembelajaran adalah wahana penyalur agar pesan/bahan ajar yang disampaikan guru dapat diterima oleh siswa.
2.         Jenis-jenis media pembelajaran adalah pertama, media visual yang meliputi media yang diproyeksikan (gambar diam dan gambar gerak) dan media yang tidak diproyeksikan; kedua, media audio; dan yang ketiga adalah media audio visual yang meliputi gambar diam dan gambar gerak.
3.         Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran adalah tujuan pemilihan media pembelajaran, karakteristik media pembelajaran dan adanya alternatif pembelajaran yang dipilih.
4.         Beberapa hal lain yang juga perlu diperhatikan agar tepat dalam memilih media pembelajaran antara lain rencana pembelajaran yang disusun, sasaran belajar, tingkat keterbacaan media pembelajaran (reliability), situasi dan kondisi (kelas dan siswa) serta objektivitas dalam pemilihan media pembelajaran.
5.         Beberapa fungsi media menurut Schramm adalah memberikan kesempatan belajar yang lebih luas sampai kepada tingkat yang jauh lebih tinggi, membantu guru/tutor dalam menyusun program pembelajaran agar menjadi lebih efektif, sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses pembelajaran, memberikan pengalaman tanpa wahana abstrak, misalnya menerangkan tentang ember akan lebih jelas bila ditunjukkan bendanya.
6.         Cara penggunaan media pembelajaran adalah pada dasarnya adalah sama. Yaitu merencanakan media yang akan dipakai, pembuatan media yang sederhana tapi tepat sasaran pada isi pembelajaran serta menarik perhatian siswa untuk mengikuti pembelajaran yang sedang berlangsung.
7.         Sumber belajar adalah segala sesuatu yang mendukung terjadinya proses belajar, termasuk sistem pelayanan, bahan pembelajaran dan lingkungan.
8.      Sumber belajar ada dua yaitu sumber belajar yang dirancang (learning resources by design) dan sumber belajar yang dimanfaatkan (learning resources by utilization).
9.     Beberapa fungsi sumber belajar diantaranya meningkatkan produktivitas pembelajaran, memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran, lebih memantapkan, memungkinkan pembelajaran secara seketika dan memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas.
10.     Kriteria dalam memilih sumber belajar ada dua yaitu kriteria umum (meliputi ekonomis, praktis dan sederhana, mudah diperoleh, bersifat fleksibel dan komponen-komponennya sesuai dengan tujuan) dan kriteria berdasarkan tujuan (sumber belajar guna memotivasi, untuk pengajaran, untuk penelitian, untuk pemecahan masalah dan sumber belajar untuk presentasi)    
11.     Penggunaan sumber belajar memiliki beberapa langkah diantaranya analisis kebutuhan, penetapan sumber belajar dan pengembangan sumber belajar.
12.     Langkah-langkah (strategi) guru dalam menggunakan sumber belajar adalah (i) mengidentifikasi karakteristik sumber belajar yang akan digunakan, (ii) sumber belajar yang digunakan disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, (iii) sumber belajar yang digunakan disesuaikan dengan kemampuan guru, dan (iv) sumber belajar yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan siswa.

B.       Saran
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi semua, terutama untuk guru yang secara langsung menangani atau bertatap muka dengan siswa setiap harinya. Guru hendaknya mengerti dan memahami dengan benar seluk-beluk media pembelajaran dan sumber belajar yang bisa digunakan. Pada akhirnya jika guru mampu menguasai kedua hal tersebut, maka akan tercapai tujuan pembelajaran yang optimal dan dengan hasil yang baik pula.



DAFTAR PUSTAKA


Anitah, Sri W., dkk. 2009. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Winataputra, Udin S., dkk. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka.

Yunanto, Sri Joko. 2004. Sumber Belajar Anak Cerdas. Jakarta: PT. Grasindo.





 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar