Sabtu, 25 Februari 2012

Lagu Dewasa Pengaruhi Psikologi Anak?


 


Berawal dari celetukan seorang murid di kelas ketika pelajaran akan berakhir. "Bu,,nonton Cherrybelle ya.."
kebetulan saat itu materi adalah drama dan saya membawa laptop untuk medianya.
dengan sedikit senyum saya menjawab, “maaf, ibu ndak punya file-nya.”
Saya ingat ketika dulu saya masih seusia mereka, saya suka menyanyikan lagunya Bondan Prakoso “Si Lumba-lumba”.
Lagu-lagu anak pada dasarnya berisi tentang kegembiraan, kasih sayang dan pendidikan ataupun yang mengandung pesan moral kepada si anak sendiri.

Tapi sekarang agaknya anak berkembang lebih cepat dari apa yang saya kira. Luar biasa rasanya melihat mereka seperti ini. Tapi tanpa kita sadari bahwa anak-anak mudah menyerap apa yang mereka lihat, apa yang mereka rasakan. Tidak hanya berdampak positif tetapi tak jarang juga berdampak negatif.
Minimnya jumlah lagu anak-anak pada saat ini membuat anak melirik lagu dewasa. Selain itu gencarnya promosi yag dilakukan oleh berbagai media turut mendukung bergesernya pola pikir anak untuk lebih memilih lagu-lagu dewasa.
“Lagu dewasa enak didengar beat-nya” seperti dikatakan Keysha Alvaro, putra pertama dari vokalis kondang Ungu, Pasha dalam sebuah tayangan televisi.

Tapi benarkah lagu-lagu dewasa bisa mempengaruhi psikologi anak sendiri?

Seperti yang diungkapkan oleh seorang psikolog, Dr. Rosemini, bahwa lirik dalam lagu-lagu dewasa masih terlalu abstrak untuk anak. Dan anak pasti akan bertanya-tanya tentang makna dari lirik-lirik lagu tersebut. Mialnya tentang kata cinta yang mungkin masih terlalu abstrak bagi anak. Selain itu, dampak lain adalah peniruan dalam gaya berpakaian yang mungkin jauh melebihi usia sebenarnya. Bahkan bisa saja anak matang sebelum usianya.
Sejalan dengan pernyataan Dr. Rosemini, penulis lagu anak, Kak Nunu juga menyatakan bahwa jika tidak tahu apa artinya cinta, bisa jadi anak akan bertanya kepada temannya. Karena sama-sama tidak tahu maka ada pemahaman yang salah. Tanpa pendampingan orang tuanya, anak-anak akan mencari tahu arti lirik lagu yang mereka dengar. Bahkan mungkin mereka akan sangat terbiasa dengan kata cinta, cium, peluk, dan sebagainya yang ada dalam lirik lagu dewasa.
Pemahaman yang salah ini akan berdampak pada tutur kata dan moralitas anak. Apalagi anak adalah fase di mana mereka cepat menyerap informasi. Jika terpapar kata-kata kasar atau tidak senonoh, maka akan melekat dalam benaknya. Tutur kata dan moralitas itu nantinya akan jadi kepribadian anak.
Untuk itu sangatlah penting peran orang tua dalam mengawasi apa yang anak lihat dan dengar. sekaligus mengarahkan perkembangan anak. Karena lagu bukan hanya sekedar hiburan semata, tapi juga mempengaruhi setiap pendengarnya. Beri pemahaman yang sesuai dengan tingkat usia anak. Tidak mudah memang, tapi jika tidak dimulai dari lingkungan terdekat, siapa lagi?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar